^_^

Selasa, 15 Januari 2013

LAPORAN DESTILASI


LAPORAN
DESTILASI
Semester I Tahun ajaran 2012/2013

Disusun oleh   :
Ø  Fernanda Evlinliany                            1127020023
Ø  Fenny Khoirunisa                                1127020022
Ø  Munik Sriayu                                      1127020041
Ø  Nani Sarifah                                        1127020042
BIOLOGI -1A



FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2012




BAB I

PENDAHULUAN 

TUJUAN

·    Untuk melakukan proses pemisahan antara dua komponen atau lebih dari campuranberdasarkan perbedaan titik didih sehingga terjadi proses penguapan.
·         Praktikan diharapkan mampu mempraktikan teknik destilasi secara mandiri sebagai salah satu pilihan metode pemisahan zat kimia


 
Dasar Teori

Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Dimana zat yang mempunyai titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu,kemudian uap tadi akan mengalami proses pendinginan pada kondensor. Didalam kondensor akan terjadi proses perubahan fasa, uap akan berubah menjadi fasa cair yang akan mengalir keluar sebagai distilat. Titik didih air murni adalah 100 ºC
Pada proses destilasi terjadi perubahan wujud dari cair ke uap hasil pemanasan berdasarkan titik didihnya. Kemudian uap tersebut di dinginkan dan terjadi proses pengembunan sehingga memperoleh cairan murni ( destilat ). Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal destilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
Pada operasi destilasi, terjadinya pemisahan didasarkan pada gejala bahwa bila campuran cair ada dalam keadaan setimbang dengan uapnya,komposisi uap dan cairan berbeda. Uap akan mengandung lebih banyak komponen yang lebih mudah menguap, sedangkan cairan akan mengandung lebih sedikit komponen yang mudah menguap. Bila uap dipisahkan dari cairan, maka uap tersebut dikondensasikan, selanjutnya akan didapatkan cairan yang berbeda dari cairan yang pertama,dengan lebih banyak komponen yang mudah menguap dibandingkan dengan cairan yang tidak teruapkan. Bila kemudian cairan dari kondensasi uap tersebut diuapkan lagi sebagian,akan didapatkan uap dengan kadar komponen yang lebih mudah menguap lebih tinggi.
 Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu dekat.
Proses pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara titik didih bahan yang diinginkan. Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada proses ini disebut destilat, sedangkan sisanya disebut residu.
(Murni,2012)
Destilasi dibagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1.      Destilasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua,yaitu:
·         Distilasi kontinyub
·         Distilasi batch
2.      Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi menjadi tiga, yaitu:
·         Distilasi atmosferis
·         Distilasi vakum
·         Distilasi tekanan
3.      Berdasarkan komponen penyusunnya terbagi menjadi dua, yaitu:
·         Destilasi system biner
·         Destilasi system multi komponen
4.      Berdasarkan system operasinya terbagi menjadi dua, yaitu:
·         Single-stage Distillation
·         Multi stage Distillation

Selain pembagian macam destilasi, dalam referensi lain menyebutkan macam-macam destilasi, yaitu:
1.      Destilasi sederhana
Biasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar murni atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak.  
Destilasi sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai residu. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran cair-cair, misalnya air-alkohol, air-aseton, dll. Alat yang digunakan dalam proses destilasi ini antara lain, labu destilasi, penangas, termometer, pendingin/kondensor leibig, konektor/klem, statif, adaptor, penampung, pembakar, kaki tiga dan kasa.

2.      Destilasi bertingkat (fraksional)
Destilasi bertingkat adalah proses pemisahan destilasi ke dalam bagian-bagian dengan titik didih makin lama makin tinggi yang selanjutnya pemisahan bagian-bagian ini dimaksudkan untuk destilasi ulang. Destilasi bertingkat merupakan proses pemurnian zat/senyawa cair dimana zat pencampurnya berupa senyawa cair yang titik didihnya rendah dan tidak berbeda jauh dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan. Dengan perkataan lain, destilasi ini bertujuan untuk memisahkan senyawa-senyawa dari suatu campuran yang komponen-komponennya memiliki perbedaan titik didih relatif kecil. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran aseton-metanol, karbon tetra klorida-toluen, dll. Pada proses destilasi bertingkat digunakan kolom fraksinasi yang dipasang pada labu destilasi.
Tujuan dari penggunaan kolom ini adalah untuk memisahkan uap campuran senyawa cair yang titik didihnya hampir sama/tidak begitu berbeda. Sebab dengan adanya penghalang dalam kolom fraksinasi menyebabkan uap yang titik didihnya sama akan sama-sama menguap atau senyawa yang titik didihnya rendah akan naik terus hingga akhirnya mengembun dan turun sebagai destilat, sedangkan senyawa yang titik didihnya lebih tinggi, jika belum mencapai harga titik didihnya maka senyawa tersebut akan menetes kembali ke dalam labu destilasi, yang akhirnya jika pemanasan dilanjutkan terus akan mencapai harga titik didihnya. Senyawa tersebut akan menguap, mengembun dan turun/menetes sebagai destilat.
Proses ini digunan untuk komponen yang memiliki titik didih yang berdekatan.Pada dasarnya sama dengan destilasi sederhana, hanya saja memiliki kondensor yang lebih banya sehingga mampu memisahkan dua komponen yang memliki perbedaan titik didih yang bertekanan. Pada proses ini akan didapatkan substan kimia yang lebih murni, kerena melewati kondensor yang banyak.

3.      Destilasi azeotrop
Digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran-campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.
Distilasi Azeotrop digunakan dalam memisahkan campuran azeotrop (campuran campuran dua atau lebih komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat memecah ikatan azeotrop tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi. Azeotrop merupakan campuran 2 atau lebih komponen pada komposisi tertentu dimana komposisi tersebut tidak bisa berubah hanya melalui distilasi biasa. Ketika campuran azeotrop dididihkan, fasa uap yang dihasilkan memiliki komposisi yang sama dengan fasa cairnya. Campuran azeotrop ini sering disebut juga constant boiling mixture karena komposisinya yang senantiasa tetap jika campuran tersebut dididihkan. Untuk lebih jelasnya, perhatikan ilustrasi berikut :
Titik A pada pada kurva merupakan boiling point campuran pada kondisi sebelum mencapai azeotrop. Campuran kemudian dididihkan dan uapnya dipisahkan dari sistem kesetimbangan uap cair (titik B). Uap ini kemudian didinginkan dan terkondensasi (titik C). Kondensat kemudian dididihkan, didinginkan, dan seterusnya hingga mencapai titik azeotrop. Pada titik azeotrop, proses tidak dapat diteruskan karena komposisi campuran akan selalu tetap. Pada gambar di atas, titik azeotrop digambarkan sebagai pertemuan antara kurva saturated vapor dan saturated liquid. (ditandai dengan garis vertikal putus-putus Etanol dan air membentuk azeotrop pada komposisi 95.6%-massa etanol pada keadaan standar

4.      Destilasi vakum
Destilasi ini digunakan untu zat yang tak tahan suhu tinggi atau bias rusak pada pemansan yang tinggi. Sehingga dengan menurunan tekanan maka titik didih juga akan menurun, maka destilasi yang tadinya harus dilakukan pada suhu tinggi tetap dapat dilakukan pada suhu rendah dengan menurunkan tekanan.

5.      Refluks / destruksi
Refluks/destruksi ini bisa dimasukkan dalam macam–macam destilasi walau pada prinsipnya agak berkelainan. Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksi- reaksi senyawa organik adalah “lambat” maka campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya pemanasan akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu agar campuran tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan tetap jumlahnya tetap reaksinya dilakukan secara refluks.
Fungsi refluks, adalah memperbesar L/V di enriching section, sehingga mengurangi jumlah equibrium stage yang diperlukan untuk product quality yang ditentukan, atau, dengan jumlah stage yang sama, akan menghasilkan product quality yang lebih baik dengan menggandakan kontak kembali antara cairan dan uap agar panas yang digunakan efisien. Refluks/destruksi ini bisa dimasukkan dalam macam-macam destilasi walau pada prinsipnya agak berkelainan. Refluks dilakukan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada. Dimana pada umumnya reaksi- reaksi senyawa organik adalah lambat maka campuran reaksi perlu dipanaskan tetapi biasanya pemanasan akan menyebabkan penguapan baik pereaksi maupun hasil reaksi. Karena itu agar campuran tersebut reaksinya dapat cepat, dengan jalan pemanasan tetap jumlahnya tetap reaksinya dilakukan secara refluks.

6.      Destilasi keing
Memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan cairnya.Biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bata.







BAB II
METODE KERJA

A.    Alat dan Bahan
NO.
ALAT
GAMBAR
1.
Alat Destilasi
Add caption

2.
Elenmayer


3.
Pembakar bunsen
Add caption

4.
Termometer
Add caption






NO.
BAHAN
GAMBAR
1.
K2CrO4

2.
Air
Add caption

3.
Batu didih porselen
Add caption

 


A.    Cara kerja

1.       
Siapkan peralatan destilasi

                                                        
Gunakan termometer 110 C


Air suling setengah penuh

Ditambah
Batu didih porselen

Dimasukkan
Labu Destilasi

Dicatat
Temperatur dan tekanan udara dalam ruangan




Setelah stabil
2.
 

Air
                                              Ditambah

0,2 K2CrO4
                                                 Ditambah

                                                 Ditambahkan
Batu didih
 


Sistem
                                                  Dipanaskan
 

Suhu
                                                 Dicatat
 

5ml larutan sisa
                                                  Dipindahkan
 

Cawan penguapan
                                                  Dimasukkan
 

Air 10ml terdestilasi ke bejana penampung
                                                      Panaskan


Amati semua proses
                                            





A.    Data dan Pengolahan
Ø  Data Hasil Pengamatan
Pada air
NO.
Waktu (t)
Suhu(
1.
2 menit
98
2.
4 menit
98
3.
6 menit
98
4.
8 menit
98

Pada K2CrO4
NO.
Waktu (t)
Suhu(
1.
2 menit
98
2.
4 menit
98
3.
6 menit
98
4.
8 menit
98




BAB III
PEMBAHASAN
Destilasi adalah pemisahan campuran cairan-cairan berdasarkan titik didih. Apabila titik didih dari suatu campuran yang akan dipisahkan rendah maka campuran itu akan mudah di distilasi.Dalam praktikum yang telah di lakukan faktor yang mempengaruhi destilasi itu tidak hanya sifat campurannya tapi juga kecepatan alir dari uap naik nya.Pemisahan ada dalam beberapa jenis diantara nya adalah sebagai berikut:
1.      ekstraksi adalah proses pemisahan campuran berdasarkan kelarutan(dengan menggunakan pelarut), ada juga ekstraksi dengan cara pengempaan yaitupengambilan ekstrak dengan cara memberikan tekanan. 
2.      Evaporasi, adalah proses penguapan untuk memisahkan campuran,evaporasi ini ditentukan berdasarkan konsentrasi.
3.      Dekantasi yaitu proses pemisahan cair-cair yang bersifat emulsi.
4.      Kromatografi, adalah pemisahan berdasarkan perbedaan warna yang tampak padakertas kromagtografi.

Destilasi adalah suatu proses pemurnian yang didahului dengan penguapan senyawa cair dengan cara memanaskannya, kemudian mengembunkan uap yang terbentuk. Destilasi merupakan suatu proses pemisahan dua atau lebih komponen zat cair berdasarkan pada titik didih. Secara sederhana destisi dilakukan dengan memanaskan/menguapkan zat cair lalu uap tersebut didinginkan kembali supaya jadi cair dengan bantuan kondensor.
Prinsip dasar dari destilasi adalah perbedaan titik didih dari zat-zat cair dalam campuran zat cair tersebut sehingga zat (senyawa) yang memiliki titik didih terendah akan menguap lebih dahulu, kemudian apabila didinginkan akan mengembun dan menetes sebagai zat murni (destilat). Destilasi digunakan untuk memurnikan zat cair, yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap. Uap ini adalah zat murni. Kemudian uap ini didinginkan pada pendinginan ini, uap mengembun manjadi cairan murni yang disebut destilat.
Pada percobaan ini menggunakan destilasi sederhana. Destilasi sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai residu. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran cair-cair, misalnya air-alkohol, air-aseton, dll. Alat yang digunakan dalam proses destilasi ini antara lain, labu destilasi, penangas, termometer, pendingin/kondensor leibig, konektor/klem, statif, adaptor, penampung, pembakar, kaki tiga dan kasa.
Biasanya destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan zat cair yang titik didih nya rendah, atau memisahkan zat cair dengan zat padat atau miniyak. Proses ini dilakukan dengan mengalirkan uap zat cair tersebut melalui kondensor lalu hasilnya ditampung dalam suatu wadah, namun hasilnya tidak benar-benar murni atau bias dikatakan tidak murni karena hanya bersifat memisahkan zat cair yang titik didih rendah atau zat cair dengan zat padat atau minyak.
Pada percobaan kali ini bahan yang di gunakan adalah K2CrO4. Namun, sebelum menggunakan K2CrO4 percobaan yang dilakukan yaitu mendestilasi air. Hasil destilasi air terdapat gumpalan-gumpalan putih yang disebabkan kotornya dari alat destilasi. Dan dari hasil destilasi K2CrO4  menghasilkan endapan yang berwarna kuning.
Mengapa air cepat menguap dari K2CrO4,karena air memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan zat lain. Maka, air cepat menguap lebih dulu.Dan mengapa K2CrO4 tidak menguap bersama air, karena disebabkan air dan K2CrO4 berbeda jenis dan lebih cepat air menguapnya.


KESIMPULAN
            Hasil destilasi dengan K2CrO4 yaitu menghasilkan endapan yang berwarna kuning. Dan hasil percobaan kami menunjukan bahwa suhu yang di hasilkan dari destilasi tersebut konstan yaitu 98 C. Mungkin ketilitian dan kesabaran sangat perlu di butuhkan. Supaya hasil yang di dapatkan lebih akurat dan lebih pas ketelitiannya.










DAFTAR PUSTAKA
Ø  Purba,Michael.2004.Kimia Untuk SMA Kelas X.Jakarta : Erlangga
Ø  Soebagio. 2003. Kimia Analitik II. Jakarta : IMSTEP
Ø  Team Teaching DDPA. 2010. Penuntun Praktikum DDPA. GorontaloWinda
Ø  Ai Roudotul.2012. http://aiirm59.blogspot.com/2012/08/makalah-pemisahan-campuran.html  Diakses tanggal 25/12/2012 Pukul 18.03 WIB.
Ø  Murni Uni.2012.  http://serbamurni.blogspot.com/2012/03/contoh-laporan-praktikum-destilasi-1.html  Diakses tanggal 25/12/2012 Pukul 18.10 WIB.
Ø  Lusiana.2012. http://www.scribd.com/doc/88449681/Jenis-jenis-destilasi  Diakses tanggal 27/12/2012 Pukul 06.14 WIB.
Ø  Antonio Grafiko.2012. http://www.scribd.com/doc/13743587/Destilasi  Dikases tanggal 27/12/2012 Pukul 06.52 WIB.